أَسْمَاءُ الْحُسْنَي

هُوَ اللهُ الَذِى لاَاِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ الْمَالِكُ الْقُدُوْسُ السَّلاَمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ الْغَفَّارُ الْقَهَّارُ الْوَهَّابُ الرَّزَّاقُ الْفَتَّاحُ الْعَلِيْمُ الْقَابِضُ الْبَاسِطُ الْخَافِضُ الرَّافِعُ الْمُعِزُّ الْمُذِلُّ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ الْحَكَمُ الْعَدْلُ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ الْحَلِيْمُ الْعَظِيْمُ الْغَفُوْرُ الشَّكُوْرُ الْعَلِىُّ الْكَبِيْرُ الْحَفِيْظُ الْمُقِيْتُ الْحَسِيْبُ الْجَلِيْلُ الْكَرِيْمُ الرَّقِيْبُ الْمُجِيْبُ الْوَاسِعُ الْحَكِيْمُ الْوَدُوْدُ الْمَجِيْدُ الْبَاعِثُ الشَّهِيدُ الْحَقُّ الْوَكِيْل الْقَوِىُّ الْمَتِيْنُ الْوَلِىُ الْحَمِيْدُ الْمُحْصِى الْمُبْدِئُ الْمُعِيْدُ الْمُحْيِ الْمُمِيْتُ الْحَيُّ الْقَيُوْمُ الْوَاجِدُ الْمَاجِدُ الْوَاحِدُ الاَحَدُ الصَّمَدُ الْقَادِرُ الْمُقْتَدِرُ الْمُقَدِّمُ الْمُؤَخِّرُ اَلاَوَّلُ الآخِرُ الظَّاهِرُ الْبَاطِنُ الْوَالِيُ الْمُتَعَالِى الْبَرُّ التَّوَّابُ الْمُنْتَقِمُ الْعَفُوُّ الرَّءُوْفُ مَالِكُ الْمُلْكِ ذُوالْجَلاَلِ وَ الْإِكْرامِ الْمُقْسِطُ الْجَامِعُ الْغَنِيُّ الْمُغْنِى الْمَانِعُ الضَّارُ النَّافِعُ النُّوْرُ الْهَادِى الْبَدِيْعُ الْبَاقِى الْوَارِثُ الرَّشِيْدُ الصَّبُوْرُ

Minggu, 19 Februari 2012

JAGO

Tahukah.... betapa pentingnya JAGO bagi kita orang Islam, Jago berjasa membangunkan kita untuk menunaikan Sholat Subuh, Jago akan diburu orang-orang ketika ada acara NYADRANAN, budaya tradisi leluhur, yaitu ziarah bersama-sama ke makam seseorang yang dianggap sebagai CIKAL BAKAL dan berjasa dalam penyebaran agama islam, jago di daerah kami itu sebagai syarat seseorang yang sedang melakukan acara MANAQIBAN.. atau buat KHATAMAN bagi anak-anak santri yang sudah selesai mengaji atau muwadaahan... jago juga buat adu jago dalam upacara pernikahan... dan masih banyak lagi fungsi jago dalam kehidupan.
AYAM Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus) adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam peliharaan (selanjutnya disingkat "ayam" saja) merupakan keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang antarras ayam telah menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi; yang paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan kerabat dekatnya, ayam hutan hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya dikenal sebagai ayam bekisar. Dengan populasi lebih dari 24 miliar pada tahun 2003, Firefly's Bird Encyclopaedia menyatakan ada lebih banyak ayam di dunia ini daripada burung lainnya. Ayam memasok dua sumber protein dalam pangan: daging ayam dan telur. [sunting] Biologi dan habitat Ayam peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus gallus) yang hidup di India. Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan sumbangan plasma nutfah dari G. sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam peliharaan. Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme seksual). Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon, hen) relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek. Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon. Apabila terjadi gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat berganti kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan sewaktu-waktu dapat aktif. Sebagai hewan peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia membawanya. Hewan ini sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan tersedia makanan baginya. Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan terbang yang baik, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang di pohon. Ayam berukuran kecil kadang-kadang dimangsa oleh unggas pemangsa, seperti elang. Telur ayam. Ayam jantan yang sedang berkokok di pagi hari. [sunting] Macam-macamnya Karena ayam termasuk unggas peliharaan populer dan murah, muncul berbagai istilah teknis akibat kegiatan penangkaran dan peternakan ayam. Berdasarkan fungsi Menurut fungsinya, orang mengenal * ayam pedaging atau ayam potong (broiler), untuk dimanfaatkan dagingnya; * ayam petelur (layer), untuk dimanfaatkan telurnya; * ayam hias atau ayam timangan (pet, klangenan), untuk dilepas di kebun/taman atau dipelihara dalam kurungan karena kecantikan penampilan atau suaranya (misalnya ayam katai dan ayam pelung; ayam bekisar dapat pula digolongkan ke sini meskipun bukan ayam peliharaan sejati); * ayam sabung, untuk dijadikan permainan sabung ayam. Istilah ayam sayur dipakai untuk ayam kampung atau ayam aduan yang selalu kalah, dan tidak diseleksi khusus sebagai ayam pedaging. Berdasarkan ras Ayam Sumatra Di Indonesia dikenal istilah ayam ras dan ayam bukan ras (buras, atau kampung). Dalam pengertian "ayam ras" menurut istilah itu yang dimaksud sebenarnya adalah ras yang dikembangkan untuk usaha komersial massal, seperti Leghorn ("lehor"). Ke dalam kelompok ayam buras terdapat pula ras lokal ayam yang khas namun tidak dikembangkan untuk usaha komersial massal. Ayam-ayam ras lokal demikian sekarang mulai dikembangkan (dimurnikan) sebagai ayam sabung, ayam timangan (pet), atau untuk acara ritual. Berikut ini adalah ras lokal ayam di Nusantara yang telah dikembangkan untuk sifat/penampilan tertentu: * ayam pelung, ras lokal dan unggul dari Priangan (Kabupaten Cianjur) yang memiliki kokokan yang khas (panjang dan bernada unik), termasuk ayam hias; * ayam kedu (termasuk ayam cemani), ras lokal dan mulia dari daerah Kedu dengan ciri khas warna hitam legam hingga moncong dan dagingnya, termasuk ayam pedaging dan ayam hias; * ayam nunukan, ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim, dengan bentuk badan tegap dan ukuran besar, keturunan ayam aduan, termasuk ayam pedaging dan hias; Berdasarkan penampilan luar (fenotipe) khas Ayam "bantam" adalah istilah bahasa Inggris untuk ayam katai atau setengah katai hasil seleksi. Terdapat pula beberapa istilah untuk menyebut penampilan fenotipe khas tertentu namun sifat itu tidak selalu eksklusif milik ras tertentu, seperti * ayam walik (frizzle), ayam dengan bulu yang tidak menutupi badan tetapi tegak berdiri; * ayam bali, ayam dengan leher tidak berbulu dan jambul di kepalanya, sekarang mulai dibiakmurnikan. * ayam katai (bantam), istilah umum untuk ayam dengan ukuran kecil (proporsi panjang kaki dengan ukuran badan lebih kecil daripada ayam "normal"), terdapat berbagai ras lokal dan ras murni seleksi yang masuk kategori ini.

Kamis, 16 Februari 2012

MASJID AL AZHAR JUNGPASIR: betik

MASJID AL AZHAR JUNGPASIR: betik

betik

pernah dengar, ikan betik.... ikan betik hidup di air tawar, di sungai, persawahan, rawa-rawa. ikan ini mempunyai kemampuan hidup yang sangat kuat, tubuhnya banyak berduri ( atas bawah ).. di daerah kami ikan betik banyak diburu untuk dipancing, sensasi memancing betik memang luar biasa, begitu dimakan kail pancing kita terasa bergetar... dan cuit, ketangkap dia. ikan ini enak digoreng, enak lagi dibakar dicoss diatas coek bersambal pedas pake sayur bening, aduh.... terasa seperti ndak punya hutang saja bila sudah makan pakai lauk ikan betik, segar dan berkeringat... kalau ndak percaya coba saja.... he...2x

Rabu, 15 Februari 2012

“ AL-LUBAB” ‘Ala Thoriqil Barqi Fi Ta’allumil Kitab ( QUANTUM READING BOOK) Cara Cepat Membaca Kitab 6 Jam Langsung Praktek “


oleh : Ustadz Ahmad Fahruddin
(mantan Lurah Desa Jungpasir)

Bagi sebagian santri ataupun murid di sekolah pelajaran Nahwu shorof adalah satu pelajaran yang diangggap momok karena kadar kesulitannya . Setiap kali mendengar kata itu pasti konotasinya yang terbersit adalah hafalan , baik yang berupa nadhoman,natsar, tasrifan atau sekedar ringkasan . Padahal ilmu Nahwu shorof tersebut sangatlah penting sebagai alat untuk membaca atau mempelajari kitab kuning yang menjadi menu wajib di pondok pesantren dan juga madrasah-madrasah.

“ Itulah awal mula dari kegundahan hati saya melihat saat ini banyak anak-anak yang enggan mempelajari ilmu nahwu shorof karena mereka anggap rumit dan sulit. Dari itulah terbersit di pikiran saya untuk membuat suatu metode pembelajaran ilmu nahwu shorof itu agar lebih mudah sehingga mereka yang akan mempelajari tidak merasa takut tidak bisa. Alhamdulillah dari 15 tahun lebih menjadi pengajar ditambah denga bekal saya ngaji di pondok pesantren saya pun bisa membuat metode baru yang kami tulis menjadi buku yang kami beri judul “ AL-LUBAB” ‘Ala Thoriqil Barqi Fi Ta’allumil Kitab ( QUANTUM READING BOOK) Cara Cepat Membaca Kitab 6 Jam Langsung Praktek “ kata beliau pak den biasa disebut.

methode ini bagus terutama bagi santri, pelajar dan mahasiswa apalagi bagi para santri yang sudah lama tidak mengaji dan lupa dengan ilmu nahwu-shorof, begitu kata mas fidhin dan pak ir yang telah melihat langsung prosesi pembuatan audio vidio methode ini, dengan durasi sekitar 3 jam seseorang sudah diajak menjelajahi dasar-dasar ilmu nahwu-shorof, inya Allah sekitar 1 bulan ke depan cd methode ini akan diedarkan.

sudah banyak yang mengakui bagusnya metode ini, terbukti banyaknya permintaan presentasi langsung dari methode ini, baik dilingkungan pondok pesantren, madrasah, kampus bahkan individu, misal pada bulan januari kemaren beliau diundang sampai ke luar jawa yaitu pulau sumatra,
meski demikian, banyak penolakan dan sikap apriori dan mengatakan imposible terhadap methode ini terutama dari sebagian santri di desa ini, entah apa motifnya.
lepas dari semua itu, kita harus memberikan apresiasi baik terhadap methode ini karena untuk penyelamatan dan pengembangan ilmu nahwu-shorof dan menggugah kembali para mantan santri untuk kembali mempelajari ilmu ini.

semoga bermanfa'at, Wallahu A'lam.

WACANA MENYATUKAN KEGIATAN HAUL BERSAMA DI DESA JUNGPASIR



WACANA MENYATUKAN KEGIATAN HAUL BERSAMA DI DESA JUNGPASIR

بسم الله الرحمن الرحيم



HASIL RAPAT PADA :

Hari : Jum’at
Tanggal : 3 Februari 2012
Waktu : Jam 13.00 setelah sholat jum’at
Tempat : Masjid Al Azhar Jungpasir
Pengundang : Forum Silaturahim Masyarakat Jungpasir di Jakarta ( tertanda H. Ahmad Faizin mengetahui Kepala Desa )
Embrio Rapat : Rapat ini dilaksanakan sebagai kesepakatan pada rapat sebelumnya yang dilaksanakan pada Hari Rabu, 1 Februari 2012 di rumah Bapak H. Ahmad Faizin Jam 20.00 sampai selesai yang dihadiri oleh forum silaturahim masyarakat jungpasir di Jakarta bersama dengan perwakilan kaum masjid dan musholla se-Desa Jungpasir, yang hasilnya dibawa pada rapat tingkat desa di Masjid Al Azhar Jungpasir.

Moderator : Abdul Mughni, S.Ag ( ketua NU desa Jungpasir )
Notulen : Hafidhin ( Sekretaris NU dan Ta’mir Masjid Al Azhar Jungpasir )
Paparan :
1. H. Ahmad Faizin :
a. Penarikan dana ke Jakarta dari desa untuk kegiatan pengajian haul terlalu banyak, proposal yang satu belum dilaksanakan sudah ada menyusul proposal berikutnya, sehingga team penarik dan yang ditarik merasakan mengalami kejenuhan.
b. Estimasi dana yang ditarik untuk kegiatan non fisik selama 1 tahun bisa mencapai ± 120.000.000,- seandainya dana itu dipergunakan pembangunan fisik akan jauh lebih bermanfaat bagi masyarakat
c. Ukhuwah islamiyah lebih dikembangkan, kongkritnya dengan menyatukan pengajian haul masyayeh.
2. H. Rukaini
a. Penegasan dari pemapar pertama
b. Kronologis – wacana ini ( seperti yang disampaikan pemapar pertama ) berasal dari pendapat individu dan kelompok masyarakat jungpasir di jakarta sejak 4 tahun telakhir, rapat pada hari ini sudah dirapatkan sebelumnya di Jakarta dan di Desa yang dihadiri kepala desa Jungpasir
c. Kebebasan untuk menerima dan menolak wacana ini, akan diatur moderator dalam rapat ini.
d. Para penarik dana di jakarta dapat membaca sikap terhadap masyarakat yang ditarik hampir 90 % setuju atas gagasan ini, dengan tidak mengurangi rasa ta’dzim terhadap para masyayeh dan mencari solusi ke depan terbaik untuk masyarakat Desa Jungpasir
3. Simpulan Paparan
1. Evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan di Desa Jungpasir
2. Bilamana Haul di seluruh Desa Jungpasir dijadikan menjadi satu menjadi HAUL AKBAR
3. Pendapat –pendapat perwakilan
1. Kaum Musholla Nurul Huda
Gus Amin : belum berpendapat karena belum dirembugkan dengan teman- teman yang lain
Sihabuddin : harus mendengarkan pendapat dari para kiyai dan guru terlebih dahulu
2. Kaum Musholla Al hidayah
K. Turjaun : penarikan dana ke Jakarta tidak melalui penarik yang seperti biasa ini.
KH. Abdul Ghofur : Setuju dijadikan satu tergantung keluarga ndalem yang duhauli
3. Kaum Musholla Al Amin
Muadzim : belum rembug dengan teman-teman dan harus ada ijin kiyai (idem nurul huda)
4. Kaum Masjid Al Azhar
Nur Rofiq : Setuju pengajian haul dijadikan satu karena dari team penarik di jakarta dan di desa sudah mulai keberatan
K. Tahrir : Setuju disatukan dengan tujuan ukhuwah
HM. Sholihun : setuju haul dijadikan satu, pembanguan juga dijadikan satu.
5. Kaum Musholla Syafinatul Jinan
Jaelani : yang dijadikan satu haulnya tapi pengajian maulid kan tidak.
6. Kaum Musholla Al Muhtadin
K. Abdur Rosyad : Setuju Haul Akbar
Soeb : Ikut saja hasil dari rapat ini
7. Kaum Musholla Baitul Izza
Abdul Ghoni, S.Ag : Sangat setuju haul akbar, dana dialihkan ke pembangunan fisik
Sholehan : sangat setuju haul dijadikan satu agar tidak terjadi kecemburuan
8. Kaum Musholla Miftahul Huda
KH. Syarkowi : ikut saja dengan usul forum yang di Jakarta
Suaib : setuju-setuju haul dijadikan satu, untuk proposal dana ke jakarta hanya boleh kegiatan Maulid Nabi
9. Pendapat lain
1. Ahmad Dalhar : mempertanyakan mekanismenya bagaimana dan kapan diberlakukan
2. Jaelani : pengajian akbar akan lebih memperbanyak dana yang dikeluarkan
3. Khoerul Ulum, S.Ag : lebih diperjelas proposal kegiatan mana yang boleh menarik/meminta masyarakat
4. KH. Abdur Rohim : mempersilahkan dan setuju serta kegiatan pondok (haul) masih tetap jalan
5. K. Abdul Afif : SETUJU apa yang menjadi kesepakatan bersama namun kegiatan kaum diberikan hak untuk mengadakannya
6. KH. A. Hasyim : Haul akbar sudah pernah ada (read: mungkin Maulid Akbar yang dimaksud), haul-haul yang ada dijadikan satu saja seperti dulu.
7. Gus Ma’mun : setuju tapi jangan membatasi kegiatan pondok pesantren
8. Sabiq Khoeron, S.Pd.I : mengikuti kesepakatan bersama-sama
9. KH. Abdullah hadziq : 1. Setuju haul diadakan akbar/dijadikan satu, tekhnisnya bila digilir akan menjadikan kecemburuan maka tempatnya menjadi satu yaitu di Masjid
2. kesepakatan ini tidak semerta-merta diberlakukan namun untuk 1 tahun ke depan

10. Untuk mekanismenya akan dibahas lebih lanjut.


و الله ا علم بالصواب